PENYAPIHAN BENIH
(Makalah Praktikum Silvika)
Oleh
Inafa Handayani
1214151027

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Bibit
adalah bahan calon tanaman atau bahan tanaman yang siap ditanam di lapangan.
Transplanting merupakan usaha untuk memindahkan bibit dari seedbed ke bedeng
penyapihan dengan jarak tanam yang lebih longgar. Transplanting atau penyapihan
bertujuan agar semai dapat tumbuh lebih besar dan kuat dengan perakaran yang
lebih baik. Kerusakan perakaran akibat pencabutan yang tiddak hati-hatiakan
menyebabkan semai menjadi kering.
Penyapihan
atau pemindahan yang kurang hati-hati akan menyebabkan kematian. Salah satu
cara untuk mengatasi kerusakan atau kematian pada saat transportasi bibit
adalah bibit yang dipindahkan dibungkus jadi satu yang diusahakan akar tertutup
rapat dan bagian atas terbuka.
Bahan
yang digunakan untuk bibit bisa dari pembiakan
vegetatif atau generatif. Bentuk
bibit dari pembiakan generatif berupa sistem cabutan, sistem puteran, dan
sistem stump. Penanaman bibit dapat dilakukan dengan cara centre hole method,
side hole method, dan wedge method.
1.2.
Tujuan
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1.
Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian penyapihan
2.
Agar mahasiswa dapat mengetahui cara penyapihan dengan baik
3.
Mahasiswa dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi penyemaian
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Penyapihan dilakukan setelah bibit tumbuh setinggi
5-10 cm untuk tanaman berbiji kecil dan 15-20 cm untuk tanaman berbiji
besar. Sebelum dipindahkan, lakukan
penyeleksian bibit terlebih dahulu. Hanya
bibit yang tumbuh subur dan kekar dengan perakaran lurus yang dipindahkan. Sementara itu, bibit yang tumbuh lambat, kerdil,
tidak sehat dan perakarannya bengkok sebaiknya dibuang.
Pemindahan dilakukan dengan mengangkat bibit secara hati-hati dari persemaian beserta media yang ada di sekitar perakarannya. Usahakan tidak ada akar bibit yang putus atau rusak agar kondisinya tetap baik saat ditanam di media sapih. Untuk bibit yang tumbuh di bedeng semai tidak perlu dipindahkan semuanya, hanya untuk penjarangan. Sementara itu, sisanya tetap dibiarkan tumbuh di bedeng semai dan disampih sampai cukup besar untuk disambung, diokulasi, atau ditanam di lahan. Bibit yang tumbuh secara individual di dalam polibag tidak perlu dipindahkan sampai siap tanam di lahan (Redaksi Agromedia,2007).
Pemindahan dilakukan dengan mengangkat bibit secara hati-hati dari persemaian beserta media yang ada di sekitar perakarannya. Usahakan tidak ada akar bibit yang putus atau rusak agar kondisinya tetap baik saat ditanam di media sapih. Untuk bibit yang tumbuh di bedeng semai tidak perlu dipindahkan semuanya, hanya untuk penjarangan. Sementara itu, sisanya tetap dibiarkan tumbuh di bedeng semai dan disampih sampai cukup besar untuk disambung, diokulasi, atau ditanam di lahan. Bibit yang tumbuh secara individual di dalam polibag tidak perlu dipindahkan sampai siap tanam di lahan (Redaksi Agromedia,2007).
Bahwa keadaan lingkungan di lapangan itu sangat
penting dalam menentukan kekuatan tumbuh bibit adalah sangat nyata dan
perbedaan kekuatan tumbuh bibit dapat terlihat nyata dalam keadaan lingkungan
yang kurang menguntungkan. Di samping itu kecepatan
tumbuh bibit dapat pula menjadi petunjuk perbedaan kekuatan tumbuh. (Harjadi,
1979)
Pertumbuhan pohon adalah suatu perkembangan yang menunjukkan
pertambahan dari suatu sistem organ yang terdapat dalam pohon selama hidupnya,
pertambahan pohon tidak hanya tinggi pohon tetapi diameter pohon. Pohon dapat tumbuh karena beberapa faktor
diantarannya faktor luar dan faktor genetik, faktor luar seperti suhu,
kelembaban, air, radiasi matahari, CO2, O2, dan zat hara
(N, P, K, S, Ca, Fe, Mg, Mn, dan lain-lain).
Tumbuhan juga memerlukan radiasi matahri untuk proses pertumbuhannya,
karena pohon memerlukan fotosintesis dari matahari. Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat
dari CO2 dan air didalam jaringan tumbuh-tumbuhan yang mengandung klorofil
dan mendapat energi dari radiasi matahari.
reaksi fotosintesis adalah sebagai berikut
6CO2 + 6H20 -> C6H12O6
+ 6O2
Persemaian atau pembibitan merupakan salah satu
tahapan dalam sistem silvikultur. Sistem silvikultur apa saja yang diterapkan pasti akan melaksanakan
kegiatan persemaian atau pengadaan bibit (Kartasapoetra,
2003).
KESIMPULAN
Kesimpulan
pada praktikum ini adalah
1. Penyapihan
adalah perpindahan tanaman atau bibit didalam tanah
2.
Cara penyapihan yang baik yaitu keadaan tempat sesuai dengan pertumbuhan
tanaman dan juga penyinaran matahari yang baik
3.
Faktor yang mempengaruhi penyemaian yaitu keadaan tempat, cuaca, dan sinar
matahari
DAFTAR PUSTAKA
Harjadi. 1979. Koperasi
Pemasaran Hortikultura: Keberhasilan dan Kendala. Media Komunikasi dan
Informasi. April No. 16 Vol. IV, hal. 31.
Kartasapoetra, A.G. 2003. TeknologiBenih.
RinekaCipta. Jakarta.
Redaksi Agromedia. 2007. Kunci Sukses Memperbanyak Tanaman. Agromedia Pustaka. Jakarta. Cet.
Ke-3 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar