Rabu, 24 Juni 2015

PENYAPIHAN BENIH



PENYAPIHAN BENIH
(Makalah Praktikum Silvika)











Oleh

Inafa Handayani
1214151027












JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013


I. PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang


Bibit adalah bahan calon tanaman atau bahan tanaman yang siap ditanam di lapangan. Transplanting merupakan usaha untuk memindahkan bibit dari seedbed ke bedeng penyapihan dengan jarak tanam yang lebih longgar. Transplanting atau penyapihan bertujuan agar semai dapat tumbuh lebih besar dan kuat dengan perakaran yang lebih baik. Kerusakan perakaran akibat pencabutan yang tiddak hati-hatiakan menyebabkan semai menjadi kering.

Penyapihan atau pemindahan yang kurang hati-hati akan menyebabkan kematian. Salah satu cara untuk mengatasi kerusakan atau kematian pada saat transportasi bibit adalah bibit yang dipindahkan dibungkus jadi satu yang diusahakan akar tertutup rapat dan bagian atas terbuka.
Bahan yang digunakan untuk bibit bisa dari pembiakan  vegetatif  atau generatif. Bentuk bibit dari pembiakan generatif berupa sistem cabutan, sistem puteran, dan sistem stump. Penanaman bibit dapat dilakukan dengan cara centre hole method, side hole method, dan wedge method.





1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian penyapihan
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara penyapihan dengan baik
3. Mahasiswa dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi penyemaian

II. TINJAUAN PUSTAKA



Penyapihan dilakukan setelah bibit tumbuh setinggi 5-10 cm untuk tanaman berbiji kecil dan 15-20 cm untuk tanaman berbiji besar.  Sebelum dipindahkan, lakukan penyeleksian bibit terlebih dahulu.  Hanya bibit yang tumbuh subur dan kekar dengan perakaran lurus yang dipindahkan.  Sementara itu, bibit yang tumbuh lambat, kerdil, tidak sehat dan perakarannya bengkok sebaiknya dibuang.
Pemindahan dilakukan dengan mengangkat bibit secara hati-hati dari persemaian beserta media yang ada di sekitar perakarannya.
 Usahakan tidak ada akar bibit yang putus atau rusak agar kondisinya tetap baik saat ditanam di media sapih. Untuk bibit yang tumbuh di bedeng semai tidak perlu dipindahkan semuanya, hanya untuk penjarangan.  Sementara itu, sisanya tetap dibiarkan tumbuh di bedeng semai dan disampih sampai cukup besar untuk disambung, diokulasi, atau ditanam di lahan.  Bibit yang tumbuh secara individual di dalam polibag tidak perlu dipindahkan sampai siap tanam di lahan (Redaksi Agromedia,2007).

Bahwa keadaan lingkungan di lapangan itu sangat penting dalam menentukan kekuatan tumbuh bibit adalah sangat nyata dan perbedaan kekuatan tumbuh bibit dapat terlihat nyata dalam keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan.   Di samping itu kecepatan tumbuh bibit dapat pula menjadi petunjuk perbedaan kekuatan tumbuh. (Harjadi, 1979)

Pertumbuhan pohon adalah suatu perkembangan yang menunjukkan pertambahan dari suatu sistem organ yang terdapat dalam pohon selama hidupnya, pertambahan pohon tidak hanya tinggi pohon tetapi diameter pohon.  Pohon dapat tumbuh karena beberapa faktor diantarannya faktor luar dan faktor genetik, faktor luar seperti suhu, kelembaban, air, radiasi matahari, CO2, O2, dan zat hara (N, P, K, S, Ca, Fe, Mg, Mn, dan lain-lain).  Tumbuhan juga memerlukan radiasi matahri untuk proses pertumbuhannya, karena pohon memerlukan fotosintesis dari matahari.  Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari CO2 dan air didalam jaringan tumbuh-tumbuhan yang mengandung klorofil dan mendapat energi dari radiasi matahari.  reaksi fotosintesis adalah sebagai berikut
6CO2 + 6H20 -> C6H12O6 + 6O2
Persemaian atau pembibitan merupakan salah satu tahapan dalam sistem silvikultur.  Sistem silvikultur apa saja yang diterapkan pasti akan melaksanakan kegiatan persemaian atau pengadaan bibit (Kartasapoetra, 2003).

KESIMPULAN



Kesimpulan pada praktikum ini adalah
1. Penyapihan adalah perpindahan tanaman atau bibit didalam tanah
2. Cara penyapihan yang baik yaitu keadaan tempat sesuai dengan pertumbuhan tanaman dan juga penyinaran matahari yang baik
3. Faktor yang mempengaruhi penyemaian yaitu keadaan tempat, cuaca, dan sinar matahari




DAFTAR PUSTAKA



Harjadi. 1979. Koperasi Pemasaran Hortikultura: Keberhasilan dan Kendala. Media Komunikasi dan Informasi. April No. 16 Vol. IV, hal. 31.
Kartasapoetra, A.G. 2003. TeknologiBenih. RinekaCipta. Jakarta.
Redaksi Agromedia. 2007. Kunci Sukses Memperbanyak Tanaman. Agromedia Pustaka. Jakarta. Cet. Ke-3 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar