1. Bagaimana
cara mengatasi permasalahan air asam?
Jawab : Permasalahan
air asam dapat diatasi dengan cara menutup dan menimbun kembali dengan segera
lokasi bekas penambangan dan penetralan dengan menambahkan kapur ke dalam air
(hydrated lime).
2. Bagaimana
cara mengatasi kondisi ekstrim agar pohon dapat tumbuh?
Jawab
: Kondisi ekstrim dapat diatasi dengan perbaikan kondisi tanah (pengapuran atau
penambahan bahan organik), memperbaiki sistem drainase untuk mencegah genangan
air, dan penyiraman serta pemilihan jenis pohon yang tepat yang dapat
beradaptasi dengan kondisi-kondisi ekstrim tersebut. Perbaikan fisik lahan biasanya memerlukan
biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemilihan jenis pohon. Jenis pohon yang dapat digunakan untuk
lahan-lahan ekstrim adalah pohon kayu putih, kayu kuku, biti, dan merbau.
3. Apakah
perbedaan penggunaan tanaman pionir eksotik vs lokal?
Jawab : Tanaman
pionir eksotik merupakan jenis tanaman yang tumbuh di luar sebaran aslinya dan
merupakan tanaman intoleran, contoh : akasia, sengon, sengon buto, johar,
ekaliptus, kayu putih, kemiri, trembesi, gmelina, saga dan waru. Sedangkan tanaman pionir lokal adalah jenis
tanaman yang tumbuh di sebaran aslinya dan merupakan tanaman toleran, contoh:
jabon.
4. Tahapan
domestifikasi jenis pohon lokal?
Jawab
: Tahapan domestifikasi jenis local adalah sebagai berikut.
1.
Analisa dan pemetaan vegetasi :
pengetahuan menganai jenis yang tumbuh disuatu blok dan kondisi permudaannya
sangat penting untuk menentukan prioritas jenis yang akan dikembangkan untuk
rehabilitasi lahan bekas tambang di blok tersebut
2.
Pengumpulan bibit dan benih pohon lokal
: pemilihan jenis didasarkan atas nilai
ekonomi, ekologi, sosial dan budaya suatu jenis
3.
Uji spesies (Species Trials) : untuk
mengetahui kharakteristik pertumbuhan dari tiap-tiap jenis yang dikumpulkan
serta untuk mengetahui daya adaptasinya di lahan bekas tambang
4.
Pembibitan dan penanaman dalam skala
luas : jenis unggulan hasil uji spesies dikumpulkan bibitnya dari lapangan
dengan skala besar, dipelihara di persemaian lalu ditanam di lapangan.
5. Manfaat
mikoriza dan rhizobium untuk penanaman di lahan bekas tambang?
Jawab : Fungi mikoriza
bersimbiosis dengan pohon untuk meningkatkan kemampuan pohon untuk menyerap unsur
hara, khususnya fosfat, air, melindungi tanaman dari penyakit akar dan
keracunan logam berat. Sementara
bersimbiosis dengan rhizobium memungkinan pohon mendapatkan pasokan nitrogen
dari udara, sehingga meskipun persediaan oksigen di tanah rendah namun pohon
dapat memenuhi kebutuhan nitrogennya.
6. Teknik
perbaikan kondisi tanah bekas tambang untuk persiapan penanaman?
Jawab : Perbaikan
kondisi tanah meliputi perbaikan sifat fisik dimaksudkan untuk memperbaiki
porositas dan permeabilitas. Pada tanah yang padat porositas dan
permeabilitasnya rendah sehingga perakaran kurang berkembang karena kekurangan
oksigen disamping terdapat hambatan fisik untuk berkembang. Untuk memperbaiki sifat fisik dapat dilakukan
dengan menggemburkan tanah dan penembahan bahan organik. Perbaikan sifat kimia tanah dilakukan dengan
memperbaiki reaksi tanah (pH tanah mendekati netral), meningkatkan ketersediaan
unsur hara dan air. Reaksi tanah dapat diperbaiki dengan pengapuran. Untuk memperbaiki kandungan unsur hara tanah
dapat dilakukan dengan pemberian pupuk anorganik dan organik.