PERKECAMBAHAN BENIH
(Laporan
Praktikum Silvika)
Oleh
Inafa Handayani
1214151027
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perkecambahan adalah
munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil
pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada
perkembangan embrio saat berkecambah, bagian plumula tumbuh dan
berkembang
menjadi batang, sedangkan radikula menjadi akar. Tipe
perkecambahan
ada dua macam yaitu, Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal) tipe ini terjadi, jika plumula dan
kotiledon muncul di atas
permukaan
tanah. Dan tipe perkecambahan di bawah
tanah (Hipogeal) tipe ini terjadi, jika plumula muncul ke permukaan tanah sedangkan
kotiledon tinggal di dalam tanah Proses perkecambahan secara biologis terjadi melalui beberapa proses
berurutan selama perkecambahan biji yaitu penyerapan air, pencernaan,
pengangkutan zat makanan, asimilasi, pernafasan dan pertumbuhan. Dalam pengujian
di laboratorium, daya berkecambahnya benih diartikan sebagai mekar dan
berkembangnya bagian-bagian penting dari embrio suatu benih yang menunjukkan
kemampuannya untuk tumbuh secara normal pada lingkungan yang sesuai. Dengan
demikian pengujian daya tumbuh atau daya berkecambah benih ialah pengujian akan
sejumlah benih, berapa persentase dari jumlah benih tersebut yang mampu
berkecambah pada jangka waktu yang telah ditentukan.
1.2.
Tujuan
Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut
1. Mahasiswa
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan benih
2.
Mahasiswa mengetahui tipe-tipe perkecambahan
3.
Mahasiswa mampu menganalisis hasil uji perkecambahan benih
II. METODE
PRAKTIKUM
2.1. Alat dan bahan
Adapun
alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah lembar kerja mahasiswa,bak
kecambah,dan hand spayer. Sedangkan bahan yang digunakan adalah benih saga (Adenanthera pavonina), lamtoro (Leucaena leucocepala).
2.2. Cara Kerja
Adapun
cara kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah
1.
Siapkan media kecambah berupa pasir yang sudah disterilkan
2. Siapkan dua bak
kecambah dan masukkan media kedalam masing-masing bak kecambahtersebut
3.
Basahi media tersebut dengan air
4.
Tanamkan kecambah yang telah diskarifikasi kedalam media kecambah
5.
Turunkan bak-bak kecambah kedalam rumah kaca
6.
Lakukan penyiraman dua kali sehari pagi dan sore
7.
Amati proses perkecambahan sampai hari ke-21
8.
Amati dan catat tipe perkecambahan
9. Menghitung
persen kecambah, nilai kecambah, dan rata-rata hari berkecambah
III. HASIL DAN
PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Adapun hasil dari praktikum ini adalah sebagai berikut
Tabel 1. Jumlah hari dan perkecambahan Leucaena leucocephala
No
|
1
|
2
|
Nama Jenis
|
Saga (Adenanthera pavonina)
|
Lamtoro (Leucaena Leucocephala)
|
H
a
r
i
K
e-
|
1
|
0
|
0
|
2
|
5
|
6
|
3
|
7
|
12
|
4
|
9
|
58
|
5
|
9
|
60
|
6
|
10
|
65
|
7
|
10
|
70
|
8
|
35
|
75
|
9
|
35
|
86
|
10
|
37
|
98
|
11
|
39
|
98
|
12
|
42
|
98
|
13
|
42
|
98
|
14
|
43
|
98
|
15
|
45
|
98
|
16
|
51
|
98
|
17
|
55
|
98
|
18
|
55
|
98
|
19
|
55
|
98
|
20
|
55
|
98
|
21
|
55
|
98
|
3.2. Pembahasan
Perkecambahan
adalah proses yang kompleks berupa perombakan kembali pertumbuhan akif dalam
embrio untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan sampai terbentuk anakan
yang mampu berdiri sendiri. Pada praktikum ini praktikan melakukan percobaan
pada benih Leucaena leucocephala dan Adenanthera pavonina yang dilakukan
selama 18 hari, setiap harinya benih berkecambah tergantung faktor yang
mempengaruhinya, faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan diantaranya
adalah tingkat kemasakan benih, suhu, temperatur, cahaya matahari, air yang
cukup, oksigen, adanya dormansi benih. Pada praktikum ini kami melakukan
percobaan di lab terpadu Unila, sebanyak 100 benih Leucaena leucocephala dan 100 benih Adenanthera pavonina, dan hanya tumbuh atau berkecambah sebanyak 55
benih Adenanthera pavonina dan 98
benih Leucaena leucocephala. Standar
pertumbuhan benih adalah 75%, apabila benih tumbuh kurang dari 75% maka
percobaan gagal, pada Leucaena leucocephala
benih tumbuh sebanyak 98, sehingga percobaan pada Leucaena leucocephala
berhasil, sedangkan untuk Adenanthera
hanya 55 benih yang tumbuh sehingga percobaan pada benih ini dianggap gagal.
Percobaan gagal mungkin karena proses skarifikasi kurang lama atau air yang
digunakan suhunya kurang dari 75%, bisa juga karena faktor lingkungan, seperti
penyiraman atau benih kurang mendapatkan persediaan air yang kurang mencukupi.
Benih memiliki tipe perkecambahan, yaitu epigeal dan hipogeal, Pada percobaan
benih Leucaena leucocephala dan Adenanthera pavonina benih memiliki tipe
epigeal karena kotiledon terangkat diatas permukaan media perkecambahan ketika
mengalami pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengaruh perendaman benih dalam air panas terhadap daya kecambah menunjukkan
pertumbuhan normal yang terbaik adalah perlakuan suhu air awal 70 0C
dengan persentase perkecambahan 75 %. Sedangkan pengaruh perendaman benih dalam
air panas terhadap pertumbuhan bibit selanjutnya berpengaruh sangat nyata
terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan panjang akar dengan perlakuan terbaik
pada perendaman benih dalam air panas pada suhu air awal 60 – 70 0C. Leucaena tumbuh dengan baik bila ditanam
dalam tanah yang berdrainase baik dengan pH tanah di atas 5,5. Media tersebut juga diperlukan untuk
memacu produktivitasnya pada musim kering. Untuk mempercepat perkecambahan,
biji-biji Leucaena direndam dalam air
hangat bersuhu 75°C
selama 24
jam, kemudian diangkat dan didiamkan hingga
menjadi dingin. Diperlukan media tanam yang dapat menopang anakan Leucaena dengan baik, yang juga akan
mendukung pertumbuhan mikorhiza. Perkecambahan
terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon
batang). Para ahli fisiologis benih menyatakan bahwa perkecambahan adalah
munculnya radikel menembus kulit benih. Sedangkan para agronomis menyatakan
bahwa perkecambahan adalah muncul dan berkembangnya struktur penting embrio
dari dalam benih dan menunjukkan kemampuannya untuk menghasilkan kecambah
normal pada kondisi lingkungan yang optimum.
IV. KESIMPULAN DAN
SARAN
4.1. Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari praktikum ini adalah
1. Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkecambahan adalah tingkat kemsakan benih, kondisi
persediaan makanan, enzim ada benih, dormansi rudimeter benih,daya tembus benih
terhadap (air,oksigen), dormansi kulit benih,persediaan air yang cukup,
temperatur optimum, oksigen dan cahaya.
2.
Tipe perkecambahan terbagi menjadi dua yaitu epigeal dan hipogeal
3. Hasil perkecambahan
pada Leucaena leucocephala yang kami
amati adalah 98 %, sedangkan untuk Adenanthera
pavonina 55%
4.2. Saran
Saran
untuk praktikum perkecambahan ini adalah letak penempatan benih yang cukup
jauh, seharusnya benih diletakkan di dekat horti atau di letakkan di rumah
praktikan saja.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., Reece, J.B., dan
Mitchell, L.G. 2003. Biologi jilid V
edisi 2 (penerjemah: Wasmen Manulau). Jakarta.
Erlangga.
Pratiwi, D.A.,
dkk. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XII.
Jakarta.
Erlangga.
Gardner, F.P., Pearce, R.B., dan
Mitchell, R.L. 1991. Fisiologi Tanaman
Budidaya (Penerjemah: Herawati Susilo). Jakarta.
UI-Press.
Sutopo, S. 1993.
Teknologi Benih. Rajawali Pers.
Jakarta.
Tjitrosoepomo,gembong.2003.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.
PERHITUNGAN
A. Perhitungan Adenanthera
pavonina
%
K = Jumlah benih yang berkecambah x
100%
Jumlah benih yang dikecambahkan
= 55 x
100%
100
=
55 %
NK = NP x RKH
NP = Jumlah benih yang berkecambah
pada hari ke-n
Hari ke-n
= 0 + 5 + 7
+ 9 + 9 + 10 + 10 + 35 + 35 + 37
+ 39 + 42 + 42 + 43
1 2
3 4 5 6 7
8 9 10 11
12 13 14
+ 45
+ 51 + 55 + 55+ 55+ 55+ 55
15
16 17 18 19
20 21
= 0 + 2,5 + 2,33 +
2,25 + 1,8 + 1,67 + 1,43 + 4,375 + 3,89 + 3,7 + 3,54 + 3,5 + 3,23 + 3,07 + 3 + 3,19 + 3,23 +
3,05 + 3,05 + 3,05 + 3,05
= 55,905
RKH = Jumlah benih yang
berkecambah pada akhir pengamatan
Lama pengamatan
= 55
21
=
2,62
NK = NP x RKH
= 55,905 x 2,62
= 146,47
RH = (n1 x h1).......(ni x hi)
n1 +.....+ni
= (0 x 1) + (5 x 2)
+ (2 x 3) + (2 x 4) + (0 x 5) + (1 x 6) + (0 x 7) + (25 x 8) + (0 x 9) + ( 2 x
10) + (2 x 11) + (3 x 12) + (0 x 13)
+ (1 x 14) + (2 x 15) + (6 x 16) + (4 x 17) +
(0 x 18) + (0 x 19) + (0 x 20) + (0 x 21)
1+2+3+4+5+6+7+8+9+10+11+12+13+14+15+16+17+18+19+20+21
= 0 + 10 + 6 + 8
+ 0 + 6 + 0 + 200 + 0 + 20 + 22 + 36 + 0 + 14 + 30 + 96 + 68 + 0 + 0 + 0 +
0)
231
= 516
231
= 2,23
B. Perhitungan Leucaena
leucocephala
%
K = Jumlah benih yang berkecambah x
100%
Jumlah benih yang dikecambahkan
= 98 x 100%
100
=
98%
NK = NP x RKH
NP = Jumlah benih yang berkecambah
pada hari ke-n
Hari
ke-n
= 0 + 6
+ 6 + 46 + 2 + 5 + 5 + 5 + 11 +
12 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0
1
2 3 4
5 6 7
8 9 10 11
12 13 14
15 16
+ 0 + 0 +
0 + 0 + 0
17 18
19 20 21
= 0 + 3 + 2 +11.5 +
0,4 + 0,83 + 0,71 + 0,625 + 1,22 + 1,2 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0
+ 0
= 21,485
RKH = Jumlah benih yang
berkecambah pada akhir pengamatan
Lama pengamatan
=
98
21
=
4,67
NK = NP x RKH
= 21,485 x 4,67
= 4,60
RH = (n1 x h1).......(ni x hi)
n1 +.....+ni
= (0 x 1) + (6 x 2)
+ (6 x 3) + (46 x 4) + (2 x 5) + (5 x 6) + (5 x 7) + (5 x 8) + (11 x 9) + ( 12
x 10) + (0 x 11) + (0 x 12) + (0 x 13)
+ (0 x 14) + (0 x 15) + (0 x 16) + (0 x 17) +
(0 x 18) + (0 x 19) + (0 x 20) + (0 x 21)
1+2+3+4+5+6+7+8+9+10+11+12+13+14+15+16+17+18
= 0 + 12 + 18 + 184
+ 10 + 30 + 35 + 40 + 99 + 120 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0
231
=
518
231
` =
2,24
LAMPIRAN
GAMBAR
Gambar 1.Persiapan perkecambahan Gambar 2.Persiapan perkecambahan
Gambar 3. Adenanthera
pavonina Sebelum berkecambah
Gambar 4. Leucaena
leucocephala Setelah berkecambah